Kegelisahan dan rasa was was kami sekeluarga menyeruak dahsyat, ketika dokter menyatakan kalau sakit jantung ayah, tidak mempunyai jalan lain selain operasi bypass. Oklusi total di Left Main Koroner, 70% oklusi di RCA, dan 80% di LAD, tidak memberikan pilihan lain selain operasi bypass. Bayangan kengerian tentang sebuah operasi pada organ paling vital yang medukung kehidupan dan boleh dikatakan sebagai sumber kehidupan manusia, membuat kami bimbang dalam menentukan pilihan ini.

Dr. H. Maizul Anwar,Sp BTKV
Namun sebagai pilihan akhir yang mesti kami tempuh, kami beranikan diri mencari informasi sebanyak yang kami mampu untuk mendapatkan pengobatan terbaik bagi ayah kami. Berbagai sumber kami telusuri dan kami cari. Internet, kenalan, dan rumah sakit yang secara pasti memberikan gambaran yang jelas tentang tindakan operasi ayah yang harus dilakukan.
Akhirnya kejelasan itu kami dapat di Pusat Jantung Nasional Harapan Kita (RS Jantung Harapan Kita) Jakarta, yang nota bene menjadi pusat pengobatan penyakit jantung terbaik di negeri ini. Menurut Dr. Maizul Anwar, SpBTKV, Kepala UPF Bedah RS jantung Harapan Kita, “ Jangan Takut Operasi Jantung”. Karena sampai saat ini angka keberhasilan seluruh operasi jantung, termasuk penanganan kelainan jantung bawaan sekitar 96%. Dan 95 % – 98 % keberhasilan pada operasi bypass koroner di rumah sakit ini.


Operasi Bypass jantung, lebih dikenal sebagai CABG (Coronary Artery Bypass Graft ) adalah operasi menanamkan pembuluh darah dari tempat lain di tubuh untuk memberikan bypass (jalur alternatif) di dalam pembuluh jantung yang tersumbat sehingga darah dapat kembali mengalir lancar ke seluruh bagian jantung itu sendiri untuk memberikan nutrisi bagi jantung. Pembuluh darah yang sering diambil adalah pembuluh darah arteri susu (Left Internal Mammary Artery) dan pembuluh darah vena Savena (pembuluh darah balik di kaki bawah). Operasi bypass tanpa penyulit berlangsung antara 5 – 7 jam. Mulai dari persiapan, penanaman koroner sampai dengan keluar dari ruang operasi.
Di ruang ICU paska bedah bypass koroner, pasien biasanya sadar dalam waktu 1- 3 jam. Dan bila kondisinya stabil, akan disapih dari semua alat bantu dan obat pendukung lain. Dan kurang dari 24 jam bila semua kondisi stabil, pasien mampu melakukan aktifitas harian sendiri.
Kemudian pasien akan dipindahkan ke ruang intermediate karena biasanya masih menggunakan selang pembuangan darah sisa di tubuh (drain). Di ruang ini pasien di observasi kondisi hemodinamiknya, dan dengan konfirmasi foto thoraks (Rontgen) setiap hari dan produksi buangan darah sisa ( drain), selang ini dilepas kurang dari 2 hari. Dengan kata lain pada hari ketiga pasien sudah terlepas dari semua peralatan pendukung operasi bypass koroner. Pasien mulai dilatih berkatifitas biasa : berjalan. Kemudian dengan kondidi seperti ini pasien dipindahkan ke ruang perawatan biasa.

Rehabilitasi paska operasi bypass koroner
Melanjutkan latihan sebelumnya, hari ke-4 atau hari ke-5 pasien diberikan latihan di ruang rehabilitasi, yang mempunyai ruangan latihan khusus (gym) dan peralatan latihan serta monitoring lengkap. Dan pada hari ke- 5 sampai hari ke-7 pasien sudah dapat dipulangkan ke rumah dengan jadwal control dan rehabilitasi yang sudah diatur.
(All foto contributed by : Tandang Photoworks)
Tips Sebelum Operasi Bypass Koroner :
Bila instansi medis menyatakan bypass kororner merupakan pilihan terakhir dalam pengobatan PJK :
- Hindari stressor berlebih yang dapat memperberat kondisi serangan jantung sekarang
- Cari dan gali sebanyak mungkin informasi tentang Operasi Bypass Koroner
- Kumpulkan data pendukung sebanyak dan seakurat mungkin : foto thoraks, EKG, Treadmill test, Echokardiografi, hasil kateterisasi jantung yang terbaru, selain rujukan konsul sebelum operasi
- Hindari banyak kontak dengan orang lain selain keluarga dan petugas kesehatan selama di ruang Intensif dan intermediate karena pasien masih menggunakan alat alat bantu invasif yang bisa memprovokasi infeksi tambahan.
- Beri dukungan dan motivasi pasien dengan memberikan fakta yang benar tentang operasi bypass koroner.